LANDASAN TEORETIS
A. Pengertian Manajemen Pemasaran
1. Definisi Pemasaran
Istilah pemasaran dalam bahasa inggris dikenal dengan nama marketing. Kata marketing ini sudah diserap ke dalam bahasa Indonesia dan diterjemahkan dengan istilah pemasaran. Pemasaran merupakan kegiatan memasaarkan barang dan jasa yang ada di dalam masyarakat dan perusahaan.
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan didalam perekonomian yang meliputi segala macam usaha yang berhubungan dengan produksi dan konsumsi. Jadi pemasaran merupakan suatu factor yang penting dalam suatu kegiatan awal dan akhir dengan kebutuhan konsumen. Maka pengertian pemasaran itu sendiri menjadi sangat luas dan dinamis sifatnya, ini dikarenakan pemasaran adalah suatu usaha berpindahnya barang dari titik produsen ke titik konsumen.
Pemasaran bukan semata-mata mengenai jual dan beli saja, tetapi juga meliputi segala macam persiapan dan penyediaan dari segala sesuatu yang bersangkutan dengan berpindahnya barang dan jasa. Jadi pemasaran memiliki tugas memberikan saran di dalam kegiatan produksi mulai dari perencanaan hingga bertanggung jawab atas barang dan jasa setelah penjualan (pelayanan purna jual).
Dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kolompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukar produk yang bernilai satu sama lain (2002;9).
Sedangkan definisi menurut William J. Staton, pemasaran merupakan suatu sistwm keseluruhan kegiatan usaha yang ditunjukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli (2000;6).
Tujuan pemasaran adalah untuk mengetahui dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk dan jasa itu cocok dengan pelanggan. Idealnya, pemasaran hendaknya menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli. Semua yang dibutuhkan selanjutnya adalah menyediakan produk atau jasa itu.
2. konsep Pemasaran
konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.
Theodore Levit dari universitas Harvard, Amerika Serikat, menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontras antara konsep penjualan dengan pemaran:
Penjualan berfokus pada kebutuhan penjual; pemasaran berfokus pada kebutuhan pembeli. Penjualan memberi perhatian lebih kepada kebutuhan penjual untuk mengubah produknya menjadi uang tunai; pemasaran mempunyai gagasan untuk memuaskan kebutuhan pelanggan lewat sarana-sarana produk dan keseluruhan kolompok barang yang dihubungkan dengan hal menciptakan, menyerahkan, dan akhirnya mengkonsumsinya.
B. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. McCarthy mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi 4 kelompok yang luas yang disebut dengan 4 P dalam pemasaran: produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).
Secara ringkas, masing-masing variable bauran pemasaran ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Produk
Produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran. Produk ini dapat berupa barang atau jasa yang memenuhi kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Produk adalah segala sesuatu (meliputi objek fisik, jasa, tempat, organisasi, gagasan, ataupun pribadi) yang ditawarkan kepada konsumen untuk dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan keinginan.
2. Harga
Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk (bagi produsen maupun konsumen) yang dinyatakan dalam satuan moneter (rupiah,dollar, poundsterling, euro, dsb). Sehingga harga merupakan jumlah unag yang harus konsumen bayarkan untuk mendapatkan suatu produk.
Harga meliputi: daftar harga, rabat/diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran, dan syarat kredit.
3. Tempat
Tempat atau saluran distribusi adalah saluran yang digunakan kegiatan pemasaran untuk memperlancar serta mempermudah penyampaian produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Tempat atau saluran distribusi yang efektif akan memperlancar akses atau arus barang sehingga konsumen mendapat kemudahan dalam memperoleh barang atau jasa tersebut.
Tempat meliputi: saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan, dan transportasi.
4. Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperkenalkan produk dan bertujuan agar konsumen tertarik untuk membelinya.
Promosi meliputi: promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan, kehumasan/public relation), dan pemasaran langsung.
C. Promosi
Dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran, Philip Kotler menyebutkan bahwa promosi adalah salah satu alat marketing mix yang peranannya menyangkut mengadakan komunikasi terhadap konsumen yang sifatnya membujuk (2002;638).
Sedangkan menurut Fandy Tjitono dalam bukunya yang berjudul Strategi Pemasaran, mengatakan bahwa promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran (2001;21).
Total anggaran promosi yang telah disusun, kemudian dialokasikan untuk penggunaan alat promosi seperti iklan, promosi penjualan, penjualan langsung, kehumasan, dan tenaga penjualan. Dalam industri yang sama, tiap perusahaan mempunyai alokasi anggaran yang berbeda.
Karakteristik dari tiap alat-alat promosi:
• Iklan (advertising): presentasi untuk umum, dapat diserap dengan baik karena diulang beberapa kali, kesempatan yang lebih baik untuk memberikan ‘arti’ produk dengan mendramatisir cetakan, suara, warna, dan bertipe impersonality (hanya menolong, bukan dialog).
• Promosi penjualan : menyampaikan informasi lewat komunikasi, memberikan insentif untuk konsumen, dan mengajak atau mengundang konsumen untuk melakukan transaksi saat itu juga.
• Penjualan langsung : melalui surat langsung (telemarketing, electronic marketing,dll), no. publik atau hanya untuk orang tertentu saja, mengikuti kebiasaan konsumen, dan selalu up-to-date.
• Kehumasan : memiliki kepercayaan yang tinggi, mencapai prospek yang lebih baik dari iklan dan tenaga kerja penjual (offguard), dan ada efek dramatisasi.
• Tenaga penjual : paling efektif, terutama untuk membangun preferensi, memberi keyakinan dan tindakan konfrontasi secara personal, serta menanamkan kesan yang ada dalam di hati konsumen, sehingga ada respon langsung dari konsumen
D. Saluran Ditribusi
1. Definisi Saluran Distribusi
Dalam memasarkan produknya atau memasarkan produknya atau memasarkan produknya ke konsumen, produsen dapat melaksanakan dengan berbagai cara. Ada yang langsung tanpa menggunakan perantara, ada juga yang menggunakan lembaga perantara.
Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Manajemen Pemasaran menyebutkan bahwa perantara (middleman) merupakan perusahaan yang mengkhususkan pelaksanaan beraneka kegiatan atau jasa-jasa yang langsung berkaitan dengan pembelian dan atau penjualan barang dalam proses pemindahan dari produsen ke konsumen (2002;175).
Jadi kegiatan saluran distribusi dititikberatkan kepada lembaga penyalurnya untuk menyalurkan dan menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen. Jadi yang disebut penyalur misalnya agen, grosir, retailer, dan sebagainya.
2. Tipe-tipe Saluran Distribusi
• Saluran nol tingkat (zero-level channel)
Bentuk saluran distribusi ini merupakan saluran yang terpendek dalam perdagangan, yaitu dimana produsen secara langsung menjual produknya ke konsumen akhir.
Produsen Konsumen
• Saluran satu tingkat (one-level channel)
Bentuk ini menggunakan satu pedagang perantara untuk menyalurkan produknya, yaitu pengecer. Biasanya pengecer lebih mengetahui keinginan konsumen, karena sehari-harinya berhubungan dengan konsumen.
Produsen Pengencer Konsumen
• Saluran dua tingkat (two-level channel)
Bentuk saluran distribusi ini terdiri dari dua tingkat pedagang perantara, yaitu pedagang besar dan pedagang eceran dalam menyalurkan produknya ke konsumen.
Produsen Pedagang besar Pengecer Konsumen
• Saluran tiga tingkat
Bentuk saluran distribusi ini menyalurkan produknya dari produsen ke konsumen
Menggunakan tiga perantara, yaitu pedagang besar, jobber, pengecer dan konsumen. Dalam hal ini jobber membeli dari pedagang besar dan menjualnya kembali ke pengecer.
produsen pedagang besar Jobber pengecer Konsumen
3. faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Saluran Distribusi
a. Pertimbangan Pasar
Meliputi konsumen atau pasar Industri, jumlah pembeli potensial, konsentrasi pasar secara geografis, jumlah pesanan, dan kebiasaan dalam pesanan.
b. Pertimbangan Pasar
Meliputi nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, nilai sifat teknis, barang standard an pesanan, dan luasnya garis produk.
c. Pertimbangan perusahaan
Meliputi sumber pembelanjaan, pengalaman, dan kemampuan manajemen, pengawasan saluran, dan pelayanan yang diberikan oleh penjual.
d. Pertimbangan perantara
Meliputi pelayanan yang diberikan oleh perantara,kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, dan ongkos transportasi.
E. Hubungan Promosi dan Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan Penjualan
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh perusahaan sangat mempengaruhi peningkatan penjualan, jika perusahaan tidak memfokuskan diri dalam mempromosikan produknya, maka tingkat penjualan yang diharapkan oleh perusahaan sangat sulit untuk dicapai. Namun jika perusahaan melaksanakan kegiatan promosi secara efektif dan tepat sasaran sehingga produk yang dipasarkan dapt segera mencapai konsumen, maka tingkat penjualan pun akan meningkat.
Setelah melakukan kegiatan promosi, langkah selanjutnya adalah menyampaikan produk tersebut kepada konsumen. Pemilihan saaluran distribusi yang tepat dapat meningkatkan penjualan sesuai dengan target yang diinginkan oleh perusahaan.
Maka dapat diambil kesimpulan bahwa kegiatan promosi dan pemilihan saluran distribusi erat kaitannya dalam usaha perusahaan meningkatkan penjualannya.
Monday, March 22, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment